BEM dan UKMI Polmed Gelar MTQ 2017

http://www.persmaneraca.com/2017/05/bem-dan-ukmi-polmed-gelar-mtq-2017.html
![]() |
Foto: May Sarah |
Medan | Neraca –
BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Politeknik Negeri Medan (Polmed) bekerjasama
dengan UKMI (Unit Kegiatan Mahasiswa Muslim) Polmed menyelenggarakan kegiatan
Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) 2017 dengan tema “Melangkah Bersama Menyiapkan
Generasi Qur’ani Menuju Indonesia Emas”. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3
hari yaitu pada 27 – 29 April 2017 di Gedung Serba Guna Polmed. Adapun beberapa
kategori yang diperlombakan pada MTQ ini yaitu Tilawah Qur’an, Cabang Hifzil,
Cabang Syarhil, Cabang Fahmil, Kaligrafi, dan Esai.
Ferdi selaku ketua panitia menyebutkan
bahwa nantinya Juara I MTQ tahun ini akan diperlombakan dengan Juara I MTQ di
tahun sebelumnya pada STQ (Seleksi Tilawatil Qur’an), kemudian yang menjadi
pemenang dari STQ ini akan dibawa ke MTQ tingkat nasional di Malang yang
diperkirakan akan dilaksanakan di akhir Bulan Juli. Sebelum berangkat ke
tingkat nasional, pemenang yang lolos dari STQ nantinya akan mendapatkan pembinaan
dari LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an).
Sebelumnya, kegiatan MTQ ini
direncanakan akan dilaksanakan di Gedung Z Politeknik Negeri Medan namun tidak
terealisasi, “Karena kemarin gini, ada masalah juga sedikit dari atasan
bahwasannya kenapa tidak diperbolehkan di Gedung Z karena ditakutkan dari pihak
atasan itu ada namanya sara jadi pihak atas nggak
mau memberi izin,” ungkap Ferdi.
Untuk sumber dana, Ferdi mengatakan
bahwa sumber dana utama berasal dari Politeknik Negeri Medan dan dosen-dosen
Muslim Polmed. Selain itu juga pihak panitia meminta bantuan dana dari pihak
perusahaan serta kontribusi peserta lomba yaitu Rp 15 ribu per cabang lomba.
“Saya rasa kalau dibandingkan dengan
tahun yang sebelumnya, mungkin di tahun ini antusiasnya lebih meningkat karena
saya lihat dari semua cabang yang dilombakan itu ada dari setiap prodi. Karena
tema kami tahun ini itu menggunakan kafilah. Kafilah itu perwakilan dari masing-masing
program studi. Dari jumlah peserta total meningkat. Tahun lalu itu 90 orang, tahun
ini 130 orang,” tutur Ferdi ketika ditanya mengenai antusias peserta.
Ferdi juga menyebutkan beberapa
kendala yang dihadapi selama penyelenggaraan kegiatan MTQ ini, “Kendala yang
pertama di dalam acara itu komunikasi antar panitia. Yang kedua itu komunikasi
ke pesertanya juga yang sulit. Seharusnya lomba dimulai jam 8 tepat gitu kan, pesertanya lama datang, jadi
dimulai setengah 10 gitu lah. Mungkin kendala di acara itu lah, ketepatan waktu
peserta datang.”
“Harapan saya kedepannya, semoga
dengan adanya MTQ ini, mahasiswa muslim politeknik itu lebih mencintai lagi Al-Qur’an,
lebih menyebarkan lagi Al-Qur’an, dan bisa meng-alquran-kan masyarakat atau meng-alquran-kan mahasiswa,” tutup Ferdi menyampaikan harapannya. (MYS/SLR/NAS)