Kronologi Reporter LPM BOM Institut Teknologi Medan Ditangkap Saat Peliputan

http://www.persmaneraca.com/2017/05/kronologi-reporter-lpm-bom-institut.html
![]() |
Foto: Aksi demonstrasi dalam menanggapi momentum Hari Pendidikan Nasional (doc: LPM Bom) |
Saat terjadi
aksi demonstrasi yang dilakukan oleh aliansi Konsolidasi Gerakan Mahasiswa
Sumatra Utara dalam menanggapi momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di
Simpang Pos Padang Bulan, Pimpinan Redaksi (Pimred) Lembaga Pers Mahasiswa –
Institut Teknologi Medan (LPM – ITM) menugaskan 3 orang Badan Pengurus Harian
(BPH) untuk meliput aksi tersebut.
Tepat pukul
13.30 WIB, Jackson Ricky Sitepu sampai dilokasi dan segera melakukan peliputan
sebagai mana mestinya dan disusul juga oleh Fikri Arif yang tiba dilokasi.
Berbeda dengan Fadel yang memang telah hadir dilokasi sejak pagi hari namun
baru mendapatkan surat tugas pada siang hari.
Saat
melakukan peliputan di Simpang Pos, keadaan baik – baik saja tanpa terjadi
sebuah pelanggaran Kode Etik Jurnalistik. Bahkan saat masa aksi melakukan
perjalanan dari Simpang Pos sampai ke lampu merah Simpang Kampus Universitas
Sumatra Utara (USU) masih tetap melakukan tugas – tugas pers dengan
profesional.
Namun
situasi massa memanas saat ban bekas mulai dibakar oleh massa dan pihak
kepolisian berdatangan beserta kendaraan barakudanya, namun ketiga wartawan
tersebut tetap berada dekat pada barisan kepolisian dan Brimob. Situasi semakin
memanas saat massa aksi berpindah ke depan pintu gerbang taman kampus USU dan
kembali membakar ban.
Provokasi –
provokasi dari berbagai pihak baik masyarakat, pereman setempat dan Intel mulai
mewarnai aksi mahasiswa tersebut sehingga terjadi bentrokan secara tiba – tiba
antara massa aksi dengan masyarakat dan pihak aparatur negara. Ketiga wartawan
kami masih berada dekat barisan aparatur negara yang semakin mendekat kegerbang
kampus USU bahkan sampai masuk kedalam kampus.
Saat berada
di dalam kampus, kira – kira 10 meter dari gerbang wartawan kami dengan nama
Jackson Ricky Sitepu dihalangi oleh masyarakat yang kabarnya adalah Intel.
Sebelum meninggalkan lokasi, Ricky Jakson Sitepu sempat melihat Fadel Muhammad
Harahap ditarik masyarakat dan jatuh tersungkur ke aspal. Sementara itu Fikri
Arif tidak dapat terlihat lagi dilapangan.
Saat
dihubungi Pimpinan Umum, kedua wartawan LPM BOM ITM mengatakan bahwa mereka
telah berada di kantor Polrestabes Medan. Mereka ditangkap oleh kepolisian saat
melakukan tugas reportasenya, meskipun mereka sudah menunjukkan surat tugas
kepada masyarakat dan kepolisian saat peliputan. Namun pihak kepolisian tidak
menanggapi dengan baik dan tetap menahan mereka. “Kami ditangkap Wa,
udah kami tunjukkan surat tugas tapi gak percaya orang itu, cepatlah kesini Wa,
udah mau geger otak aku.” ucap Fadel Muhammad Harahap melalui telephon genggam
sebelum akhirnya ketahuan oleh polisi dan putus komunikasi.
Pernyataan
Sikap LPM BOM terkait Penangkapan Reporternya Saat Peliputan
Pada tanggal
4 mei 2017 kurang lebih pukul 18.00 WIB , saya sebagai pimpinan umum Lembaga
Pers Mahasiswa (LPM) Bursa Obrolan Mahasiswa (BOM) Institut Teknologi Medan
(ITM) dibawa ke Kantor Polrestabes Medan untuk diperiksa. Setelah dilakukan
pemeriksaan, saya dibebaskan karena tidak ada bukti yang memberatkan saya untuk
menjadi tersangka. Sebelum pulang sayang bertemu dengan Fikri Arif dan Fadel
Muhammad Harahap di Ruang Pemeriksaan Unit Ranmor.
Saat itu
kondisi kedua kader saya sangat memprihatinkan dimana Fikri Arif mengalami luka
lebam di bagian wajah dan mengaku penglihatan sebelah kiri sedikit kabur/tidak
jelas. Sedangkan Fadel Muhammad Harahap hanya mampu tertunduk lesu tidak
bersemangat saat di mintai keterangan karena luka dikepala. Keadaan kader saya
yang buruk dengan menggunakan baju tahanan dan tangan diborgol mereka duduk
dikursi terpisah dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh tim pemeriksa.
Sehingga
saya mewakili LPM BOM ITM menyuarakan dan menuntut:
- Kebebasan
pers harga mati dan tidak dapat ditawar sampai mati,
- Kapolrestabes
harus meletakkan jabatannya sekarang juga,
- Adili
seadil adilnya pelaku pemukulan kader kami saat menjadi pers meliput aksi
Hardiknas,
- Polrestabes
harus meminta maaf kepada kedua kader dan kepada LPM BOM ITM secara
tertulis.
Narahubung:
Syahyan P
Damanik, Pimpinan Umum LPM BOM ITM (085218723774)