Polmed Terima Mahasiswa Program BIPA untuk Pertama Kali

http://www.persmaneraca.com/2017/10/polmed-terima-mahasiswa-program-bipa.html
(Foto by Ridho Ramadhan)
Medan | Neraca -
Program Darmasiswa BIPA (Bahasa
Indonesia Penutur Asing) di Politeknik Negeri Medan untuk pertama kali dicetuskan
oleh Dra. Ermyna Seri,M.Hum yang meupakan dosen
Perbankan Syariah di Politeknik Negeri Medan (Polmed). Sebenarnya semenjak ia
pulang dari warsawa Kanada tahun 2013/2014, ia sudah membuat proposal ke Kementrian Pendidikan
dan Budaya (Kemendikbud) terutama ditujukan kepada Biro Perencanaan Kerjasama
Luar Negeri untuk Polmed dapat menjadi perguruan
tinggi yang menjalankan Program Darmasiswa RI. Kemudian sampai proposal tersebut diproses dan visitasi
dari pusat langsung, mereka datang ke Medan melihat kelayakan dan kesiapan Polmed
untuk dapat menerima Program Darmasiswa RI ini sehingga tahun 2017 Polmed sudah dapat menerima mahasiswa luar
negeri.
Program Darmasiswa RI adalah program nasional
yang diperuntukan untuk warga negara asing yang ingin belajar Bahasa Indonesia
dan Kebudayaan Indonesia. Jadi program ini adalah program dari Kementrian dan
Kebudayaan melalui Biro Perencanaan Kerjasama Luar negeri. Untuk perguruan tinggi penyelenggara Program
Darmasiswa ini tidak semua mendapatkan kesempatan untuk menjalankan program
BIPA. Dalam mendirikan program ini harus juga ada tenaga pengajar BIPA yang
sudah dikirim ke luar negeri, artinya yang telah berpengalaman karena ia tahu bagaimana
dalam menjalankan program pembelajaran dan pengajaran untuk penutur asing
dikarenakan pengajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing ini berbeda dari sistem
pengajaran pada umumnya. Untuk pengajar program BIPA di Polmed adalah Ibu Ermyna
dan Ibu Ana Dewi. Ini ditujukan khusus untuk mahasiswa-mahasiwa asing yang
materinya lebih diarahkan pada muatan-muatan kultur atau kebudayaan Indonesia. Contohnya bagaimana orang Indonesia saat
memperkenalkan diri pada orang lain dan mereka juga diajarkan keterampilan
budaya Indonesia.
Untuk di seluruh Indonesia peserta yang
mengikuti program ini kurang lebih ada 631 yang tersebar di seluruh Indonesia.
Untuk satu perguruan tinggi saja bisa 5-10 mahasiswa asing yang menjalankan
program ini. Setiap perguruan tinggi dituntut mempromosikan perguruan tingginya
agar diminati oleh mahasiswa asing yang akan belajar bahasa Indonesia dan kebudayaan
di perguruan tinggi tersebut.
Di setiap negara yang mempunyai hubungan
diplomatik dengan Indonesia dapat berkesemptan mendaftarakan diri mereka
melalui KBRI (Kedutaan besar Republik Indonesia) yang ada di sana dan mereka akan diseleksi interview di KBRI setempat. Setelah mereka dinyatakan layak dan lulus
kemudian diusulkanlah ke Kemendikbud kerjasama luar negeri. Dalam mendapatkan program ini mereka
melewati tahap seleksi tingkat nasional dan peserta yang ikut pun adalah
mahasiswa yang berprestasi di negaranya.
Untuk mahasiswa asing yang saat ini berada di Polmed untuk mengikuti Program BIPA
ini adalah Dostoni Oblonazar yang berasal dari negara Tajikistan. Dostoni sendiri adalah mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris
dari Rusia yang
telah mengantongi gelar Bachelor Of Arts di Universitas Negeri di Tajikistan
yang bernama Pedagogial State University. (PASS)