Prosa Pesta di Desa Jaring Halus, BEM Kembali Gelar PHBD Ke-2

http://www.persmaneraca.com/2017/10/prosa-pesta-di-desa-jaring-halus-bem.html
Langkat | Neraca – Badan
Eksekutif Mahasiswa Politeknik Negeri Medan, mengadakan program Hibah Bina Desa
(PHBD) bertajuk Prosa Pesta (Program Pengolahan Sampah dengan Alat Pembakar
Sampah Tanpa Asap). Program tersebut dilaksanakan di Desa Jaring Halus, Kec. Sicanggang,
Kab. Langkat, Sumatera Utara. Program ini merupakan program kedua setelah
program pertama yang berhasil dilaksanakan pada tahun 2016. PHBD merupakan
program kerja Badan Eksekutif Mahasiswa yang didanai oleh Kementrian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Pada tahun 2017 ini, PHBD
mendapatkan dana yang telah disetujui sebesar Rp35juta namun pihak panitia
masih menerima dana sebesar Rp 28 juta
Pelaksanaan PHBD ini dilakukan dalam
2 gelombang. Gelombang I dilaksanakan Sabtu, 21 Oktober 2017 sampai Minggu, 22
Oktober 2017. Pelaksanaan PHBD diadakan hari Sabtu dan Minggu agar tidak
menganggu waktu perkuliahan.
Salah
satu acara wajib adalah penyuluhan mengenai ‘Alat Pembakar Sampah Tanpa Asap’
yang akan dihibahkan ke Desa Jaring Halus. Penyuluhan diberikan oleh Ahmad
Badawi Nasution selaku Ketua Panitia PHBD 2017.
“Karena
permasalahan terbesar di desa ini adalah sampah, maka dengan alat pembakar
sampah tanpa asap ini, diharapkan dapat membantu mengurangi sampah dan bisa
membantu kinerja dari pondasi hidup yaitu Bank Sampah yang hanya dapat
menampung sampah–sampah dapat dijual ataupun di daurulang,” ungkap Ahmad Badawi
Nasution.
Saat ditanya respon dari masyarakat,
Ahmad Badawi Nasution mengatakan bahwa masyarakat sangat mengapresisasi dan
mereka sangat tertarik dengan alat yang dihibahkan.
Bina
Desa tidak hanya fokus pada menghibahkan alat pembakar sampah tanpa asap,
tetapi juga mengajarkan cara mengolah sampah botol plastik kepada adik-adik di
Desa Jaring Halus serta melaksanakan
kegiatan gotong royong bersama masyarakat dan adik-adik setempat untuk
membersihkan sampah.
Kegiatan ini diikuti oleh relawan dari
mahasiswa Politeknik Negeri Medan dan ada beberapa mahasiswa Universitas
Sumatera Utara. Relawan ini diperoleh melalui rekruitmen relawan yang dilakukan
karena kegiatan ini membutuhkan dukungan. Selain seluruh mahasiswa mengetahui adanya
program ini, mahasiswa juga berperan dalam pengabdian masyarakat. Manfaat
kegiatan Bina Desa tidak hanya dirasakan oleh warga setempat tetapi para
mahasiswa pun mendapat kesempatan untuk mengaplikasikan langsung pengetahuan
dan keterampilan.
“Semoga
desa ini semakin maju baik di bidang ekowisata ataupun dibidang lainnya dan
semoga permasalahan sampah dapat teratasi dan manajemen Bank Sampah yang sudah
ada sebelumnya semakin meningkat,” tutup Ahmad Badawi Nasution. (MSH)